Analisa Manusia Pertama menurut Al-Qur'an
Dalam Surat 4 Ayat 1:
"Wahai
manusia, taqwalah pada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs yang
satu. Dan DIA ciptakan daripadanya pasangannya, dan DIA kembang
biakkan dari keduanya, lelaki dan perempuan yang banyak. Dan taqwalah
(insyaflah) pada Allah yang kamu meminta pada-NYA dan berkasih sayang.
Sesungguhnya Allah adalah penjaga (pengawas) atasmu".
Surat 7/189:
"DIA-lah
yang menciptakan kamu dari diri yang satu, dan DIA jadikan daripadanya
pasangannya, agar dia tinggal bersamanya. Maka tatkala dia (pasangan itu)
menutupinya (nafsin wahidatin), hamilah dia (diri yang satu itu)
dengan kandungan ringan, berlalulah dia dengannya. Maka ketika telah memberat
(kandungannya), keduanya menyeru Allah Tuhan mereka: ”Sekiranya Engaku berikan
kami anak yang sholeh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur
(menghargai)".
Keterangan
:
1. Pada
Qs. 4/1 diterangkan Allah bahwa manusia berasal dari diri yang satu lalu
diciptakan pasangannya. Dalam ayat ini “diri yang satu” belum kelihatan apakah
dia laki-laki atau perempuan. Ayat ini diterangkan Allah kembali dalam Qs.
7/189
2. Ayat Qs. 7/189, Allah menciptakan dari diri yang satu
lalu dari diri yang satu tadi dijadikan pasangannya agar tinggal bersamanya.
Maka tatkala pasangan tadi menutupi (bahasa halus
yang digunakan Allah untuk berhubungan seks) diri yang satu, maka
hamilah diri yang satu tadi.
3. Kalau
kita cermati ayat diatas ternyata yang hamil adalah diri yang satu, jadi diri
yang satu sebagai manusia pertama diciptakan Allah pasti perempuan karena laki-laki
tidak bisa hamil.
4. Analisa
lebih jauh berkaitan dengan bagaimana pasangan itu ada, perlu kita pahami bahwa
manusia pertama adalah perempuan yang punya sifat partenogen (dalam dunia
binatang disebut hermaprodit/ berkelamin ganda) sehingga bisa hamil sendiri dan
melahirkan anak laki-laki. Setelah dewasa laki-laki tadi menutupi perempuan
(manusia pertama) sehingga melahirkan anak-anak lagi bisa berkelamin lak-laki
maupun perempuan... demikian seterusnya. Pada awal kehidupan manusia mestinya
syarat pernikahan belum dijalankan karena memang belum ada yang menikahkan,
saksi maupun catatan pemerintah. Hal ini memang wajar adanya.
5. Dalam
redaksi ayat pun ternyata Allah membedakan antara manusia pertama dengan kata “kholaqo” artinya
menciptakan (dari belum ada menjadi ada) Qs. 4/1 dan pasangannya dengan kata ja’ala” artinya menjadikan (dari sesuatu yang
sudah ada) Qs. 7/189. Demikian juga sampai anak turun seterusnya Allah
menggunakan kata “ja’ala” pada banyak ayat dalam Alquran.
Demikian
analisa berkaitan manusia pertama menurut AlQuran, semoga kita senantiasa
dimudahkan Allah dalam memahami dan memikirkan ayatNya sesuai Qs. 54/17
"Dan
sungguh Kami mudahkan AlQur’an untuk pemikiran, adakah yang memperhatikan?"
Amin.